IKHLAS BERBAGI, SWI JATIM BERBUKA BERSAMA ANAK ANAK PANTI ASUHAN AR-RIDLWAN

IKHLAS BERBAGI, SWI JATIM BERBUKA BERSAMA ANAK ANAK PANTI ASUHAN AR-RIDLWAN

Spread the love

 

 

BATU,(Jatim) -Kompaslink.com

Dalam bulan Ramadhan 1445 H, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Sekretariat Bersama Wartawan Indonesia (SWI) Jawa Timur berbagi keberkahan dengan berbuka puasa bersama dengan beberapa panti asuhan yang ada di Malang Raya yang di agendakan dari 31 Maret hingga 2 April 2024.

 

Ketua DPW SWI Jatim Suharto, SH di dampingi Wakil Ketua Hadi Martono, SH., Ketua SWI Pasuruan Uswatun Jamilah, SE , dan beberapa pengurus Jatim dan Malang Raya mengunjungi Panti Asuhan Ar- Ridlwan yang beralamat di jalan Mojosari desa Mojorejo kota Batu menjadi tempat ajang silaturahmi pertama aksi berbagi di Ramadhan 1445 H ini, Minggu (31/03/2024).

 

Turut hadir dalam aksi berbagi ini Kepala Bidang ( Kabid) Bantuan Jaminan Sosial Dinas Sosial ( Dinsos) kota Batu Wiwit Anandana, dan perangkat desa Mojorejo.

 

Kyai Mohammad Ridlwan sebagai pimpinan Panti Asuhan Ar- Ridlwan menyambut rombongan dengan suka cita, acara di buka dengan mukadimah wakil ketua SWI Jatim Hadi Martono yang dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan dari pihak panti asuhan,” Alhamdulillah pada kesempatan kali ini kami bisa bersilaturahim di panti asuhan Ar-Ridlwan dan ini merupakan agenda tahunan SWI Jawa Timur semoga kami bisa tetap istiqomah melaksanakan kegiatan berbagi di setiap bulan Ramadan.” ujarnya.

 

Panti Asuhan Ar-Ridlwan sendiri berdiri sejak tahun 1990 an tetapi berubah menjadi yayasan. secara sah pada tahun 2005, Kyai Ridlwan sebagai pimpinan mengungkapkan,” kami membangun sedikit demi sedikit dan sudah cukup lama bangunannya sehingga kelihatannya kurang sedikit layak untuk ditempati.” tuturnya.

” saya sendiri mau membangun itu masih sangat kesulitan dengan pembiayaan, yang sekarang ini pembiayaan kami lebih mengalokasikan kepada kebutuhan anak-anak seperti makan setiap hari dan juga untuk sekolahnya sehingga tidak mencukupi untuk membangun sarana dan prasarana.’ terang Kyai Ridlwan.

Menurut Kyai Ridlwan kebutuhan harian anak-anak panti asuhan ini berkisar 30 juta perbulan meliputi kebutuhan makan dan juga kebutuhan sekolah anak-anak yang ada di panti asuhan ini.” Saya ingin ada kehadiran pemerintah di Panti Asuhan ini dari Dinas Sosial atau Dinas-dinas yang lain untuk membantu mengurus menanggulangi kebutuhan di Panti Asuhan ini dalam segi makanan kesehatan pendidikan dan lain-lain” harapnya.

Sementara ketua SWI Jatim Suharto, SH menyampaikan keprihatinannya begitu menginjakkan kaki di panti asuhan ini ketika melihat kondisi bangunan juga sarana dan prasarana yang ada di panti asuhan ini jauh dari kata layak.” saya merasa tersentuh ketika sampai di Panti asuhan ini Dan semoga kami bisa membantu untuk mengetuk hati para dermawan atau donatur untuk bisa bersumbangsih kepada Panti asuhan ini.” ucap Suharto.

Memang tampak kondisi kurang layak dari panti asuhan ini, dimana terdapat atap yang jebol, pintu kamar yang rusak dan warna yang sudah memudar dan juga tidak ada tempat tidur di kamar anak-anak yang berjumlah 60 anak dengan 10 kamar dan tidur hanya beralaskan karpet.

Menanggapi hal ini Kabid bantuan jaminan sosial Wiwit Anandana menyampaikan,” sementara ini kami hanya bisa membantu dari dana hibah sebesar 50 juta per tahun untuk adik-adik dan itu pun sesuai dengan proposal yang masuk, karena di pemerintah ini sangat banyak yang harus dibantu sehingga harus dibagi, kemampuan APBD juga berpengaruh di sini sehingga menurut kami seharusnya ya memang kurang 50 juta ini mengingat adik-adik sangat banyak dengan fasilitas yang sangat kurang sehingga kami juga mohon bantuan dari pihak swasta.” tuturnya.

Hal senada di sampaikan Mukhlis Hariono selaku sekretaris desa Mojorejo,” sementara ini kami masih belum secara konkrit secara pendanaan kami belum bisa membantu dikarenakan memang untuk kode rekening bantuan yang bisa kita salurkan ini berdasarkan aturan yang ada, kalau memang aturan itu sudah ada pastinya kami akan sangat membantu juga sesuai dengan kondisi keuangan desa.” ucapnya.

Namun Mukhlis mengakui bahwa keberadaan Panti Asuhan ini sangat membantu masalah sosial (Rudihatono m)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *